Sabtu, 16 Februari 2013

Sexy Free and Single [CHAPTER 20a]

WEEK #3

Park Min Young’s
Senin Dini Hari – Incheon Airport


Aku turun dari van sambil menoleh ke sekelilingku, mencari tanda-tanda kerumunan ELF yang mungkin  mengetahui rencana liburanku dengan Donghae hari ini. Kemungkinannya kecil, memang, karena kepergian kami kali ini bisa dibilang mendadak meskipun tiketnya sudah tersedia sejak lama. Dan lagi, aku dan Donghae memilih untuk berangkat dengan penerbangan pagi-pagi buta untuk memperkecil kemungkinan diketahui oleh ELF.
Donghae turun dari van kemudian dan mengambil koper kami dari bagasi mobil. Ia lantas berpamitan pada manajer yang bersedia mengantar kami sampai bandara—sekaligus memeriksa apakah kami bisa pergi dengan aman.

“Donghae-ya, apa kau tidak lupa membawa dompetmu?” panggil manajer oppa dari jendela van yang terbuka.
Mendengar pertanyaan dari manajernya, Donghae langsung sibuk membuka dan mengaduk isi tasnya. Aku menepuk lengannya, memberinya tanda untuk menghentikan pencariannya yang sia-sia itu.

“Tenang oppa, aku sudah mengamankan dompet Donghae beserta passport dan dokumen lainnya.” Kataku sambil mengacungkan ibu jari pada manajer oppa.
“Baiklah kalau begitu. Kalian berdua hati-hatilah. Donghae-ya, jangan bertindak ceroboh dan jangan kekanak-kanakan. Kalau ada apa-apa, hubungi aku atau manajer yang lain ya.”

“Neee hyung! Aku akan bersikap dewasa selama berada jauh darimu! Hyung kau juga beristirahatlah. Gunakan waktu libur ini sebaik-baiknya.” Donghae melambaikan tangan pada manajernya. “Hyung, saranghae~” ucap Donghae dengan manisnya sambil membentuk hati di atas kepala dengan kedua tangannya.

“Oppa, jangan khawatir. Aku akan menjaganya. Oppa, hati-hati ya di jalan. Kami pergi dulu.” Aku pun melambaikan tangan pada manajer yang baik hati itu dan melangkah ke dalam bandara bersama dengan Donghae yang mengenakan topi dan masker.

“Aigoo~ kenapa kopermu berat sekali Min? Kita kan hanya dua hari disana?”
“Keperluanku banyak, baby. Aku butuh banyak pilihan baju sebelum bisa menentukan yang mana yang harus kupakai. Aku kan harus selalu terlihat cantik untukmu.” Kataku manja. “Lagipula kita tidak hanya dua hari baby, habis dari LA kita langsung ke Greece kan, ingat?”

Donghae ber-ooh dan langsung tampak sumringah dan dua kali lebih bersemangat menarik koperku. “Oh! Tunggu disini ya Min, aku akan mengambil trolley dulu.” Ia lalu melangkah sambil melompat-lompat kecil menuju deretan trolley khusus untuk koper, dan kembali dengan mendorong satu tidak lama kemudian.
Kami menumpuk koper masing-masing di atas trolley dan mengaturnya agar tidak jatuh. Jumlah koper yang kami bawa ada dua, tapi belum termasuk beberapa tas tangan, tas laptop dan tas kamera.

“Min, kau mau naik?”
“Eh? Naik kemana?”
“Naiklah ke atas koper, akan kudorong!”

Aku menatap Donghae dengan sukacita, lalu menempatkan bokongku di atas koper paling besar dengan nyaman, sebelum kemudian merasakan trolley yang kududuki melaju karena didorong Donghae. “Yuhuuuu~~!”

Dengan suasana hati gembira kami menuju gate penerbangan ke LA tanpa transit. Perjalanan akan memakan waktu sekitar sebelas jam, dan karena perbedaan waktu Amerika dengan Korea hampir setengah hari, maka kami akan sampai di LA pagi hari juga masih di hari Senin. Menyenangkan bukan? Yeay, aku sungguh sudah tidak sabar!

Hollywood, we’re comin’ for ya!

***

Ahn Rin Young’s
Senin Pagi, Dorm Lantai 11

Satu minggu terakhir terasa sangat cepat. Hari-hari setelah meeting kasus Jisung itu berjalan cukup normal dan tidak sesulit yang kami bayangkan. Donghae, Heechul dan Kyuhyun selalu berusaha mengantar jemput masing-masing dari kami jika mereka memang memiliki waktu luang, dan trio Young-pun berusaha mengurangi aktivitas keluar flat yang tidak penting. Meskipun awalnya sempat merasa repot, ternyata baik aku, Min ataupun Bin, semua dengan cepat menyesuaikan diri dengan kebiasaan baru kami yang harus mendapatkan pengawalan kemanapun kami pergi. Akhirnya, seminggu belakangan berlalu tanpa ada gangguan yang berarti.

Hari kamis lalu akhirnya Ahra sampai di Korea. Malam harinya, Aku, Kyuhyun, pasangan MinHae dan BinChul langsung menemuinya di rumah keluarga Cho. Aku membawakan Ahra Red-velvet cake hasil buatanku sendiri. Syukurlah,sepertinya ia begitu menyukai pemberianku. Pada kesempatan itu pula kami menawari Ahra untuk berlibur bersama kami ke Yunani, yang ditolaknya dengan halus karena ia lebih senang menghabiskan waktu liburnya di Korea saja. Kami sangat mengerti, ia sudah cukup lama di Austria, sekarang ia pasti sudah rindu rumah.

Sebagai gantinya, Ahra meminta Trio Young untuk setidaknya menginap satu malam dan kami tidak bisa menolak. Kami semua sudah sangat merindukannya. Ahra benar-benar sosok kakak yang baik dan perhatian,bahkan hampir semua member memilihnya sebagai ideal-Noona mereka. Akhirnya, Kyuhyun, Donghae dan Heecul kembali bertiga ke dorm untuk persiapan berangkat ke Cina, sementara Trio Young tetap tinggal untuk menginap.  

Beberapa hari kemarin aku juga disibukkan dengan pencarian paket tour terbaik untuk liburan kami. Ide pergi ke Yunani sebenarnya datang saat kami tanpa sengaja membahas drama Siwon yang berjudul Athena. Tiba-tiba saja, kami semua seakan mendapat ide yang sama untuk berlibur kesana.

Karena akan berangkat lebih dahulu ke Yunani, Kyuhyun, Eunhyuk dan Ryeowook memutuskan untuk membagi tugas; Kyuhyun mengurus tiket dan penginapan, Eunhyuk mengurus rute perjalanan dan Ryeowook bertanggung jawab atas masalah keuangan. Awalnya, Kyuhyun sempat ingin menyerahkan “tugas mulia” ini kepada manajer oppa, sebelum akhirnya aku mengajukan diri untuk mengambil alih. Karena..sungguh, manajer oppa sudah sangat cukup dibuat pusing oleh pekerjaan utamanya. Aku tidak ingin membuatnya jera menjadi manajer karena hal-hal kecil seperti ini.

Beruntung, aku menemukan paket tour yang pas di travel agent langganan para member. Travel agent ini juga sudah menjadi semacam sponsor SM entertainment, sehingga aku tidak harus dipusingkan dengan hal-hal seperti “menyamar” atau “menyembunyikan identitas” selama proses pengurusan liburan ini. Mereka sudah professional dan tidak akan menyebar berita apapun tentang trio young. Dengan menemukan paket tour ini, aku juga sekaligus meringankan tugas Eunhyuk dan Ryeoowook. Syukurlah, mereka tidak perlu terlalu repot.

Aku tersenyum puas saat mendapatkan konfirmasi tiket. Di benakku sudah terbayang keindahan laut Aegeandan pantai Kamari di pulau Santorini, serta bangunan-bangunan tua seperti Parthenon dan Kuil Apollo Epicurius. Aku belum pernah kesana, tapi aku sudah cukup bisa membayangkan keindahannya dari foto-foto yang kutemukan di internet, karena seminggu belakangan aku sangat giat mencari tahu tentang Greece.

Satu hal yang perlu digaris bawahi, ikut liburan bersama para member sama artinya dengan membolos kuliah. Namun beruntung bagiku dan Min, program pasca sarjana kami menyediakan fasilitas kuliah online yang terbatas untuk beberapa pertemuan. Kamipun akhirnya memutuskan untuk mengambil kesempatan itu sekarang. Karena, sebesar apapun keinginan kami untuk berlibur bersama, kami harus tetap mendahulukan kewajiban menuntut ilmu. Apalagi, ini adalah program pasca sarjana. Benar-benar bukan waktu yang tepat untuk bermain-main. Jadi, perlu usaha ekstra bagi kami jika ingin bersenang-senang. Tugas dari kuliah online selalu lebih banyak dan lebih “berbobot” jika dibandingkan dengan kuliah biasa, sehingga sampai akhir liburan nanti, kamipun juga harus tetap mengalokasikan waktu untuk mengerjakan tugas-tugas itu. Belum lagi, di akhir minggu depan para member akan berangkat ke Indonesia untuk SMtown dan Trio Young juga berencana ikut.

Aku, Min dan Bin menyambut baik hal ini, karena kami bertiga juga sudah rindu Indonesia. Bin sendiri sangat excited bisa berkunjung ke tanah kelahiran Ibu angkatnya lagi. Sedangkan Min, sebenarnya ia sudah merencanakan kepulangannya ini jauh-jauh hari, karena beberapa minggu lalu ayahnya mengatakan bahwa sang nenek meminta Min untuk hadir di perayaan ulang tahunnya. Kebetulan, jadwal SM Town di Indonesia hampir bertepatan dengan hari ulang tahun sang nenek, hingga kamipun berencana untuk berangkat bersama nanti.

Sebenarnya ini situasi yang agak aneh, karena sampai sekarang, Min juga belum yakin dengan tujuan neneknya mengundang dirinya kesana.  Sudah lebih dari 10 tahun aku mengenal Min, selama itu pula aku melihat sang nenek selalu menganak-tirikan Min. Dari sudut pandangku, sang Nenek adalah cobaan terbesar dalam hidupnya. Tak jarang, Min yang terkadang terlihat galak itu, meneteskan air matanya di depanku karena diperlakukan buruk oleh neneknya. Aku tidak tahu apa ini benar, tapi mungkin sang nenek terganggu dengan status Min yang hanya cucu angkat.

Kembali ke masalah liburan;  kemarin, para member SJ-M sudah kembali dari Cina dan hari ini, aku, Kyuhyun, Eunhyuk dan juga Ryeowook akan berangkat ke Yunani,sementara member lain akan menyusul kami hari Kamis nanti. Rencananya, siang ini kami berempat akan terbang dari bandara Incheon menuju ke bandara Eleftherios Venizelos di Athena. Perjalanan kesana akan memakan waktu sekitar 11 jam, namun dengan satu kali transit di Milan, total penerbangan akan mencapai sekitar 15 jam. Kurasa kami mendapat waktu yang cukup untuk beristirahat dan menyimpan energi sebelum akhirnya kami akan bersenang-senang disana.

Sebelum menyusul kami ke Yunani,member yang lain sudah punya rencana masing-masing untuk liburan ini; Min dan Donghae ke Los Angeles; Yesung, Kangin dan Sungmin ke Jepang; Siwon berencana ke Paris; Shindong menyusul Nari ke Filipina; Leeteuk masih harus menyelesaikan beberapa schedule di Korea; dan Heechul, tentunya masih harus menjalani tugas pelayanan masyarakatnya dalam beberapa hari ke depan. Karena itu, Bin juga memiih untuk menyusul pada hari Kamis nanti, agar bisa berangkat bersama pacarnya. Jangan tanyakan padaku bagaimana akhirnya Heechul bisa mendapat jatah libur, yang jelas aku senang karena akhirnya kami semua akan berlibur bersama, di Greece! Yeay!

***

“Rin-ah, sepertinya aku butuh tambahan koper lagi..” Kata Kyuhyun saat aku sedang membuka kulkas untuk mencari botol klorofilnya. Bagaimanapun, aku tidak akan membiarkan botol itu tertinggal. Kyuhyun tidak suka sayur, dan sebagai gantinya, ia harus mengkonsumsi klorofil ini setiap hari.

“Kyu, kau kan bukannya mau berlibur satu bulan..” Kataku sambil menyerahkan botol berwarna hijau itu kepada Kyuhyun. Ia menggumamkan terima kasih dan memasukkannya ke dalam kantung depan koper yang diletakkannya di sebelah sofa ruang TV.

“Tapi sudah full sekali. Lihat..” Ia membuka kopernya. “Aku baru ingat belum memasukkan beberapa baju baruku”.
“Baju baru apa?”
“Yang ini..” ia mengambil sebuah tas kertas dari atas meja yang berisi beberapa atasan bermotif garis-garis. Aku mengeluarkan baju tersebut satu persatu. Jumlahnya ada 4 buah.

“Kupikir kau tidak terlalu suka motif garis-garis?”
“Memang, tapi Elf  hampir selalu memberiku motif garis-garis. Jadi tidak ada salahnya kupakai,kan.. yang ada di tanganmu itu juga pemberian Elf semua”

“Tapi kau memang terlihat cute dengan garis-garis,sih” Gumamku,lebih kepada diri sendiri.
Ia tersenyum bangga “Apa apa Rin? Coba ulangi..”
“Hmm? Kubilang..” Aku menjedanya sebentar. “…kemarikan kopermu. Akan kutata ulang. Pasti masih cukup..” Aku memasang ekspresi polos.

Kedua alis Kyuhyun bertaut. “Eyy~ kau bukan bilang itu tadi..”. Ia terlihat sedikit kecewa karena tidak jadi mendapat pujian yang pasti sudah ia nanti-nantikan. Menggemaskan sekali, dia itu.
Eunhyuk yang baru keluar dari kamarnya langsung menyahut “Ah, benar.. kau pandai berkemas. Kau mau menolong Oppamu ini untuk berkemas juga kan, Rin-ah?”

Kyuhyun langsung melotot. “Yaa! Hyukjae.. jangan coba-coba—”
“—Kyu..Hyukppa hanya bercanda. Kemampuannya berkemas sudah hampir menyaingiku, kau tahu itu kan..” Kataku. Kyuhyun hanya memberengut.

Saat itu, Heechul—yang kelihatannya sudah siap berangkat ke pelayanan masyarakat—masuk ke dorm lantai 11 bersama Bin dengan berisik. “Aigo aigooo… kita akan liburaaan… yeaahhhhhhh” Ia kemudian mendatangiku dan mengguncang-guncangkan bahuku dengan semangat yang berlebihan.
“Rin-aaaah.. kita semua akan liburan! Bersamaaaaa!! Wohooooo..!!”.

Aku hanya diam menatapnya dengan pandangan kenapa-sih-kau-ini?. Seketika ekspresinya langsung berubah datar. “Ah.. mengganggumu sungguh tidak asyik. Sepertinya aku butuh Min. Sayang dia sudah pergi.”
Bin langsung terkikik melihat usaha Heechul yang gagal untuk mengangguku. “My Chul.. kubilang juga apa.. kau tidak akan pernah sukses menggoda Rin Unnie. Hihihi… lihat, akhirnya kau sendiri yang stress” Seisi ruangan sukses dibuat tertawa oleh perkataan Bin yang telah terbukti kebenarannya.

“Aku sungguh tidak mengerti bagaimana bisa orang setenang kau bisa tahan dengan si Evil Kyu ini..” Kata Heechul sambil menggeleng-geleng frustasi. Lalu ia menoleh ke arah Kyuhyun dengan mimik serius. “Heh, Kyuhyun! Dengarkan aku. Tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda. Kurasa hanya Rin yang bisa tahan bersamamu. Jadi pacaran saja lah!” Kyuhyun memandang Heechul dengan sedikit kaget, seperti tidak mengerti kenapa tiba-tiba Heechul mengangkat topik ini.

“Kalau kau tidak cepat-cepat, kau akan menyesal, Tuan. Aku bersungguh-sungguh. Kau tahu tidak, Rin itu—”
Tiba-tiba, Bin bangkit dari kursinya dan langsung memotong perkataan Heechul, “My Chul! Sudah jam segini! Cepat berangkat sebelum kau terlambat kerja! Oppadeul, Rin Unnie, kami pergi dulu!! Sampai jumpa di Greece hari Kamis yaaa..” Bin menarik pacarnya menjauh, menuju ke pintu depan. Pasangan itupun meninggalkan kami dengan kalimat yang masih menggantung. Aku berpandang-pandangan dengan Kyuhyun dan Eunhyuk. Kenapa sih mereka? Aneh. Tapi syukurlah. Mereka pergi, itu berarti kami tidak jadi membahas soal aku dan Kyuhyun. Itu juga berarti, aku tidak perlu mencari alasan untuk mengelak,lagi.

                                                                           ***

Senin Siang – Perjalanan menuju Incheon Airport

“Iya, Bunda.. nanti Rin langsung kabari lagi secepatnya setelah mendarat di Greece. Iya.. Bunda jaga kesehatan ya... Pokoknya, kalau Rin jadi pulang ke Jakarta minggu depan, Bunda sama ayah harus jemput ya.. oke.. iya nanti Rin salamin. Iya, dah Bunda.. love you..”.

Aku memutus sambungan telepon dengan ibuku. Selama 30 menit terakhir di perjalanan tadi aku mengobrol dengannya, sekadar bertukar cerita tentang apa yang terjadi belakangan ini. Sayangnya, kali ini aku tidak berkesempatan untuk bicara dengan ayah. Tadi Bunda mengatakan, Ayah sudah berangkat pagi-pagi— bukan untuk urusan negara, tapi kali ini, ayah sedang sibuk dengan kegiatannya sebagai produser musik. Ayahku memang pribadi yang sangat unik. Dalam kapasitasnya sebagai menteri, ia begitu serius dan berpikir kritis saat menangani urusan kenegaraan. Namun disisi lain, ayahku dapat berubah menjadi pribadi yang santai dan easy going ketika berhadapan dengan urusan musik. Ia pintar bermain alat-alat musik, terutama piano. Fakta inilah yang membuatku berkhayal, akan sangat menarik jika suatu saat nanti, ayah berduet— ataupun berduel main piano dengan Kyuhyun.

Anyway, dari dulu aku sudah terbiasa dipanggil “Rin”, itu karena nama asliku adalah Farina. Saat aku mengetahui bahwa nama translasi Koreaku adalah Ahn Rin Young, aku sangat gembira. Setidaknya, aku tidak perlu membiasakan diri untuk dipanggil dengan nama lain lagi.

Mobil yang dikendarai oleh manajer Oppa sudah hampir memasuki wilayah airport. Namun aku tidak begitu menyadarinya. Sejak menutup telepon, aku diam, menatap keluar jendela dengan pikiran sedikit kalut. Aku begitu merindukan keluargaku dan gembira akan segera bertemu dengan mereka lagi. Tapi.. apa aku sudah siap kembali? Oh tuhan, ternyata aku belum juga bisa melupakan masa laluku. Setiap kali memikirkannya, masih ada perih yang terasa di dalam hatiku.

“Rin-ah..” Sentuhan tangan Kyuhyun di pundakku cukup untuk menarik pikiranku untuk kembali kesini, ke dalam tubuhku. Aku menoleh dan melihat tatapan Kyuhyun yang menyiratkan kekhawatiran. Sementara itu, Ryeowook dan Eunhyuk sedang tertidur di kursi tengah, di depan tempatku dan Kyuhyun duduk. Melihat mereka yang sedang tidur, aku baru sadar, pastilah Kyuhyun memperhatikanku karena sejak tadi ia tidak tidur. Meski ia suka sekali tidur, ia jarang tidur di mobil— itu adalah salah satu efek trauma yang dirasakannya akibat kecelakaan tahun 2007 lalu.

“Kau kenapa? Bukankah itu tadi ibumu?” Tanyanya.
Aku mengangguk “iya, itu tadi Bunda. Ah iya, Bunda titip salam untukmu tadi”.
Kyuhyun tersenyum. “Kalau begitu sampaikan salamku juga untuk Ibu, dan ayahmu juga.” Aku hanya mengangguk kecil. “Tapi kenapa kau melamun? Ibumu membicarakan sesuatu yang membuatmu sedih?” Kyuhyun bertanya demikian karena ia pasti tidak mengerti apa yang kubicarakan dengan Bunda tadi. Aku berbincang di telepon menggunakan Bahasa Indonesia.

“Tidak, kok. Aku hanya… merindukan keluargaku..” Aku tidak berbohong. Aku memang rindu mereka. Hanya saja, aku tidak memberitahu Kyuhyun mengenai gejolak di hatiku mengenai sesuatu yang menyangkut tentang masa laluku itu. Aku masih ingin memendamnya sendiri. Lagipula kami akan liburan,tidak tepat rasanya membicarakan ini sekarang.

“Benar hanya itu? Kau seperti memikirkan yang lain..” Aku tertegun. Ini, adalah satu hal yang masih tidak dapat kumengerti sampai sekarang. Bagaimana bisa seorang Kyuhyun yang jarang bicara dengan wanita, dapat begitu mudah “membacaku”? apa memang raut wajahku sebegitu mudahnya terbaca? Tapi rasanya tidak. Buktinya, selain Kyuhyun tidak pernah ada yang menanyakan tentang hal-hal seperti ini padaku.  Aku terdiam cukup lama dan baru akan menjawab saat ia mengusap pundakku, menunjukkan rasa empatinya. “Baiklah, aku tahu yang kau rasakan. Mereka pasti juga rindu sekali padamu, Rin-ah.. memiliki anak sepertimu, semua orang tua juga pasti akan sangat rindu”

Aku tersenyum tipis. Merasa bersalah karena telah menyembunyikan sesuatu darinya. Jeongmal mianhae, Kyu.

 ~To be continued~ 

Preview Chapter 20b

Ahn Rin Young's
Aku menarik pelan lengannya, mengajaknya duduk di bangku terdekat. Bangku itu terletak di balik tiang besar dan itu bagus untuk privacy kami. “Kyu—”
“—Orang ini.. kenapa mengganggumu terus?” Mukanya memerah menahan emosi, napasnya memburu. “Dimana dia? Kenapa aku tidak bisa menemukannya?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar