Senin, 14 Januari 2013

Sexy Free and Single [CHAPTER 12]

Park Min Young’s
Minggu Malam – Ballroom  W Seoul Walkerhill hotel

Aku turun dari mobil yang dikemudikan Donghae, dan memiringkan kepala untuk melihat posisi mobil yang telah diparkir oleh pacarku itu. “Sepertinya mobilnya miring, Hae.”

“Oh ya?” katanya sambil menyemburkan tawa lucu dari balik kemudi. “Akan kucoba perbaiki...”
“Sudahlah baby, berikan pada petugas valet saja. Sepertinya kita sudah telat ini. Bisa-bisa kita ketinggalan pesta saat kau akhirnya selesai memarkir mobil dengan benar.” Aku terkikik saat akhirnya Donghae menyerah dan memberikan kunci pada petugas valet.

Aku berjalan bersisian dengan Donghae masuk ke dalam gedung hotel yang mewah dan menuju ke ruang pestanya. Di tempat terbuka seperti ini, aku memang harus membatasi bersentuhan dengannya, supaya tidak menimbulkan kecurigaan. Tapi mungkin hal ini cukup sulit bagi Donghae, karena aku selalu menemukannya sedang memandangku yang berbalut gaun hitam ketat berpunggung terbuka dengan cengiran bahagia di wajahnya, dan sekali ia membentuk sebuah kalimat dengan bibirnya tanpa suara: “Noemu yeppo..” ke arahku. Sungguh, bagaimana kalau ada yang melihat?? Aku menggeleng frustasi. Walaupun pesta ini adalah pesta tertutup dan eksklusif, tapi banyaknya artis yang hadir memungkinkan wartawan dan papparazzi untuk mengendus kemari. Malam ini merupakan malam peringatan satu tahun Heechul di militer. Tidak terasa, kurang dari satu tahun lagi ia akan kembali beraktivitas dengan Super Junior. Semua orang sudah sangat menanti-nantikan hari itu.

Ketika aku menekan nomor lantai yang dituju, pintu lift yang hendak tertutup mendadak terbuka lagi, dan seseorang berambut gondrong tampak terburu-buru masuk ke dalam lift bersama kami.

“Kibum...? OH TUHAN, KIBUUUUUM!!!” teriakku seketika mengenali sosok pria tersebut. Aku memeluknya dengan antusias dan kerinduan yang membuat mataku berkaca-kaca.
“Min-ah, Donghae hyung! Lama tidak berjumpa.” Sapanya sambil membalas pelukan singkatku dan melanjutkan dengan memeluk Donghae.

“Kibummie! Aah~ chakkaman! Chak—Kibum.... ah~ Kib.... Kibum.... aku merindukanmu!” Aku mengerutkan kedua alisku melihat Donghae yang tidak bergerak untuk balas memeluk Kibum, melainkan hanya berdiri diam sambil mengerjap-kerjapkan matanya. Oh!! Kurasa ia sedang menahan air mata harunya!

 “Kyaaa!!! Omoo, jinnja Hae baby, kau tidak boleh menangis disini!” aku berteriak panik sambil mengusap, menepuk, mengelus, merangkul, hingga menimang—kalau saja aku bisa—pacarku ini supaya tidak menangis. Aku menjadi semakin panik saja ketika Donghae tidak kunjung kembali normal, bagai gasing yang terus berputar di sekitar Donghae.

“Hyung... gwenchana..?” Meskipun terheran-heran melihat tingkah laku kami, Kibum tetap cool berdiri ditempatnya, setengah geli setengah takjub.
“Ah-ah.. ne.. Aku hanya.. Aku senang sekali kau menyempatkan diri untuk hadir!” sedetik kemudian Donghae kembali normal, bahkan ia tampak kelewat bersemangat sehingga terlihat seakan melompat-lompat saking gembiranya.

“Kibum, kenapa penampilanmu jadi seperti ini?” aku protes melihat penampilannya yang cukup berantakan; jenggot dan kumis tipis menghiasi wajahnya, belum lagi rambut gondrongnya yang diikat asal-asalan. “Apa tema malam ini pesta kostum dan kau berpakaian jadi gelandangan?”
“Omo~ kau sarkastis sekali little evil... tidak ada yang bisa meragukan lagi kalau kau saudara kembar Kyuhyun ya.” Kibum tertawa.
“Tapi Kibum, Min benar, kau tampak berantakan...” gumam Donghae. “Apa terjadi sesuatu?”
“Ya Tuhan, tidak kok. Aku hanya sedang mencoba penampilan baru.” Lift berdenting dan pintunya terbuka. “Ayo Hyung, mari kita masuk.”


Aku, Donghae dan Kibum memasuki ruangan pesta dan dibuat takjub dengan dekorasi ballroom yang tidak biasa. Ada sebuah tenda besar layaknya perkemahan militer di ujung ruangan, tempat para musisi mengiringi pesta dari atas panggung dengan iringan lagu yang lembut.  Di kanan dan kiri ruangan, terdapat booth unik yang menggambarkan kegiatan Heechul di pelatihan militer. Aku melirik berbagai macam kue-kue yang dihidangkan di samping aneka minuman pada sebuah meja di booth itu, dan—sungguh, aku tidak salah lihat—melihat bahwa cupcake-nya dihiasi dengan berbagai macam hiasan berbentuk senjata seperti pistol granat, dan entah apa lagi. Secara keseluruhan, tema pestanya sudah jelas militer, dan aku merasa sepertinya gaunku terlalu formal untuk acara ini. Tapi rupanya, seluruh tamu pesta juga memakai baju formal sepertiku. Aku mengembuskan napas lega.

Kami berpapasan dengan banyak artis-artis kenalan Heechul, yang tidak hanya berasal dari managemen SM Entertainment. Ada hampir semua member SNSD (hanya minus Seohyun dan Yuri); tiga member f(x) yaitu Amber, Sulli, dan Krystal; Yunho dan Changmin dari TVXQ; Minho, Key, Taemin, dan Jonghyun dari Shinee; BoA unnie; serta ada juga teman-teman satu gengnya Heechul, yaitu Hongki FT Island, Simon D, Sangchu Mighty Mouth, Jay Trax; dan juga masih banyak artis dan penyanyi lainnya. Benar-benar pestanya big space star.

Selain dari kalangan artis, ada juga saudara dan kerabat para member yang telah kukenal baik, antara lain kakaknya Heechul, Heejin; kakaknya Teukie, Inyoung; adiknya Siwon, Jin Won, adiknya Yesung, Jong Jin; adiknya Sungmin, Sungjin; kakak iparku, Donghwa; pacarnya Shindong, Nari; dan kakaknya Hyukjae, Sora. Hanya minus Ahra unnie, kakakku yang masih di Austria menuntut ilmu. Yang wanita tengah berkumpul bersama membentuk sebuah kelompok kecil yang riuh dengan tawa, sementara yang laki-laki menyebar dan membaur dengan tamu yang lain. Aku, Donghae dan Kibum menghampiri kelompok itu pertama kali untuk menyapa para saudari dari member.

“Unniiiie!” teriakku dan menghambur ke tengah-tengah kelompok kecil itu. Aku memeluk Inyoung terlebih dahulu, kemudian Heejin, diikuti dengan yang lainnya satu per satu. Sejak awal, mereka semua sangat baik padaku dan menerimaku sebagai kembaran Kyu sekaligus pacar Donghae ke dalam kelompok eksklusif mereka. Mereka pun tidak lupa menyapa Donghae dan Kibum, dan menyatakan kerinduan mereka pada Kibum.

“Min unnie, kau tampak cantik sekali malam ini!” seru Jinwon sumringah.
“Benar. Kau tampak sehat!” tambah Inyoung.
“Ah, gomawoyo Jinwon, kau juga manis sekali dengan dress warna peach itu. Apa kau berniat debut menjadi model atau artis di dunia hiburan, eh? Karena kalau iya, pasti tidak akan ada yang mengalahkan kecantikanmu. Kau dan kakakmu sama saja.” Candaku, membuat Jinwon yang manis tersipu.

Donghae membusungkan dan menepuk-nepuk dadanya. “Ne yeoja-chinggu!” katanya bangga.
Inyoung unnie menyipitkan mata memandangku dan Donghae bergantian. “Apakah Donghae dan para bocah itu membuatmu bahagia?” Inyoung merangkulku dengan akrab sambil menggoda Donghae.

“Ne unnie. Mereka semua tidak berhenti menghiburku. Atau, apakah aku yang menghibur mereka ya? Pokoknya sama saja lah, aku bahagia unnie.”
“Baguslah Min-ah. Kau harus kuatkan mental apabila tinggal berdampingan dengan mereka. Mereka semua bisa sangat merepotkan.” Sahut Sora.
“Eyy noona, kami masih ada disini lho.” Donghae terlihat salah tingkah di antara banyak wanita, sementara Kibum mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan seolah-olah tidak mendengar perbincangan barusan.

Sora menepuk bahu Donghae pelan. “Lalu, apa lagi yang kau tunggu? Sana membaurlah, dan biarkan kami mengambil alih pacarmu saat ini.”
Donghae melirikku untuk minta konfirmasi. “Aku akan disini sebentar, kau membaur saja Hae. Aku akan menemuimu nanti.” kataku, yang dibalasnya dengan menggeleng pasrah dan bersama Kibum langsung mengundurkan diri dari kelompok. Aku melihatnya menghampiri sahabatnya Yunho yang sedang berkumpul dengan Changmin dan BoA. Kibum pun kulihat telah membaur dengan tamu lainnya, sebelum disabotase oleh para member Super Junior yang telah tiba sebelumnya.

 “Lalu katakan pada kami Min-ah, bagaimana keadaan di dorm?” Heejin bertanya sambil mendekatkan diri padaku, seolah ingin mendengar gosip langka.
“Rasanya sama saja unnie, tidak ada yang berbeda.”
“Apakah Teukie masih suka mengganggumu?” tanya Inyoung, mengagetkanku.
“Hehh?? Unnie... aku tidak—”
“Tidak apa-apa,  aku tahu Teukie memang seperti itu.”

“Teukie Oppa baik padaku...”
“Iya, dia baik pada semua wanita.” Lanjutnya dengan nada bercanda, yang langsung disambut oleh cekikikan yang lain. “Jangan hiraukan dia Min. Dia harus belajar menerima kenyataan.”

Aku mengerutkan kening makin dalam, tidak yakin kemana arah pembicaraan ini.
“Lalu, bagaimana Kyuhyun dan Rin? Mereka masih berpacaran kan?” giliran Sora bertanya.
Aku mendengus geli meresponnya. “Lebih tepatnya, mereka belum juga berpacaran, unnie. Tapi, kalian jangan percaya apabila mereka berkata demikian.”
“Mwo?? Waeyo?”
“Aku menyaksikan sendiri bukti mereka saling menyayangi, hanya tinggal tunggu waktu saja hingga kedua orang bodoh itu menyadari bahwa mereka tercipta untuk satu sama lain.”

Dan berbagai gosip lainnya pun segera mengalir bergantian dariku dan juga Nari yang dengan ceria menceritakan perkembangan hubungannya dengan Shindong, mengisi kekosongan informasi yang dirasakan oleh mereka yang berada dalam kelompok kecil tersebut. Setiap media diluar sana pasti akan rela menukarkan apapun demi sepotong cerita yang kami bagi selama beberapa menit terakhir ini.
Setelah beberapa lama, aku mengundurkan diri dari kelompok tersebut dan kemudian bergabung dengan beberapa member SNSD serta f(x), menyapa mereka dan mengobrol bersama. Beruntungnya aku, karena hubunganku dengan Donghae dan juga semua member Super Junior, aku jadi bisa mengenal sebagian besar bintang-bintang hallyu ini. Kebanyakan dari mereka aku temui di kantor SM Ent, di saat aku tengah menemani Donghae dan para member Suju latihan.

“Min unnie! Annyeong.. bagaimana kabarmu dan juga Donghae Oppa?” tanya Yoona sambil memelukku akrab.
“Yoonaaa! Kami baik. Kalian bagaimana? Kenapa kalian masih saja sibuk beraktivitas di Jepang dan bukannya segera comeback di Korea?”
“Itu pengaturan dari Soo Man sungjangnim, unnie. Setelah Suju goodbye, TVXQ akan segera comeback. Jadi kami masih harus menunggu.” Jelas Taeyon.
“Lalu apa saja yang kalian lakukan di Jepang?”

“Kami kesepian unnie! Disana kami terlalu sibuk dengan promosi. Tidak ada teman, dan tidak begitu memahami budaya di sana. Tapi kau harus melihat video musik single terbaru kami di Jepang! Daebaak!” Tiffany mengacungkan dua jempolnya dengan penuh semangat.
“Jinjja? Apakah sudah keluar?”
“Belum, mungkin beberapa minggu lagi.”

“Aku pasti melihatnya nanti. Oh ya, siapa yang tidak hadir disini?” Aku mengabsen semua member SNSD. “Kemana Seohyun dan Yuri?”
“Seohyun sedang kurang enak badan, sementara Yuri ada schedule. Sayang sekali mereka tidak bisa datang kemari.” Sunny mendekatiku dan berbisik kemudian, “padahal sebenarnya Yuri sedang pacaran, tapi kalau Heechul Oppa tahu hal itu, dia bisa kena amuk nanti. Hihihi...” aku terkikik bersamanya.

Aku menoleh pada sisi sebelah kiriku, dimana Amber dan Krystal sedang ikut mendengarkan perbincangan kami sedari tadi. “Lalu bagaimana dengan f(x)? Kemana yang lainnya?”
“Umma dan Luna sedang ada schedule. Kalau Sulli, dia sedang mengobrol dengan Heechul Oppa disana.” Jawab Amber. “Noona, kau tampak cantik sekali hari ini. Berbinar-binar. Apa ada sesuatu dengan kau dan Donghae Hyung?” ia tersenyum jahil padaku. Terkadang, Amber iseng memanggilku dengan sebutan ‘noona’ bukannya ‘unnie’ dan memanggil Donghae dengan panggilan ‘Hyung’ dan bukannya ‘Oppa’.

Aku merangkul Amber dengan gemas. Dari semua member f(x) aku paling suka dengan Amber yang supel, dan ia pun paling akrab dengan Donghae. “Kau ini ada-ada saja Amber. Aku dan ‘Hyung’mu sangat bahagia, itu benar. Apa kentara sekali ya?”
Amber tertawa. “Noona, semua juga bisa melihatnya. Aku yakin begitu melihatmu berbinar-binar seperti ini, kebanyakan orang akan langsung menyimpulkan bahwa kau sudah bertunangan dengan Donghae Hyung!”

Aku menggeleng sambil tersipu, tanpa tahu harus menjawab apa. Pernikahan bukan hal yang tidak aku pertimbangkan dengan Donghae, hanya saja aku mengerti benar bahwa saat ini bukan saat yang tepat bagi Donghae untuk menikah. Lagipula, perusahaan belum tentu akan mengabulkannya. “Kalau ada berita bahagia itu, kau pasti akan segera kukabari.” Aku mengedip padanya. “Omong-omong, aku akan menemui yang punya pesta dulu sekarang ya, sebelum ia menemukanku sedang mengobrol dengan kalian sebelum menghampirinya.” Aku merangkul dan melambai pada mereka semua, lalu berjalan menghampiri Heechul yang sedang mengobrol dengan Hongki, Sulli, dan Jay. Aku melihat Bin berdiri di sisinya dan Heechul tidak henti-hentinya menoleh pada pacarnya itu, atau mengelus punggungnya.

“Heenim! Omooo, kurang dari satu tahun lagi kau akan kembali ke aktivitasmu yang sebelumnya, chukae ya!”
“Min-ah! Kau sudah datang akhirnya. Kenapa kau lama sekali? Apa Donghae kena tilang lagi?”
“Anieyaaa...” aku tertawa mendengarnya, lalu teralihkan sebentar untuk menyapa Sulli, Hongki, dan Jay sebelum kembali berbincang dengan Heechul.

Sesungguhnya, Donghae bukan pengemudi yang sebegitu buruk, tapi para member Suju ini selalu saja mengolok-olok kemampuan menyetirnya. “Hanya saja ia memarkir mobilnya dengan miring tadi.”
“Kubilang juga apa. Kenapa kau tidak berangkat bersama-sama yang lainnya saja tadi? Bocah itu mengkhawatirkan kalau sedang berada di balik kemudi.”
“Aku kan masih belum siap waktu kalian semua akan berangkat, jadi terpaksa aku menyusul kemudian dengan Hae. Oppa, apa kau sudah bertemu dengan Kibum tadi?”

“Apa? Kibum Oppa datang?” tanya Bin dari balik punggung Heechul.
“Iya Kibum dan Donghae tadi datang padaku sewaktu kau ke kamar mandi, Bin-ah.”
“Menurutmu, kenapa ia berpenampilan seperti itu?” tanyaku.
“Seperti apa?” tanya Bin lagi, penasaran.
“Berantakan. Seperti gelandangan.” Cetusku, membuat Heechul tertawa terbahak-bahak.
“Tapi dia terlihat lebih dewasa sekarang. Tidak ada lagi jejak baby face-nya.”

Aku mengangguk menyetujuinya. Dan selama beberapa saat aku ikut bergabung dalam perbincangan dengan Heechul, Bin, Hongki, Jay dan juga Sulli, sebelum akhirnya aku undur diri dan menarik Bin menjauh untuk mencari Rin.

Kami menemukan Rin di tengah-tengah member Super Junior dan juga Kibum, BoA, Changmin dan Yunho. Aku menyapa BoA unnie terlebih dahulu, dan kemudian menyapa dua member TVXQ tersebut. Ketika tengah mengobrol asyik dengan Yunho, kudengar namaku dipanggil dengan gaduh dari arah belakangku.

“Min Noonaaa~” panggil para member Shinee sambil melambai dengan semangat, hanya terpaut beberapa meter dari kelompok kami. Aku segera menghambur ke tengah-tengah kelompok itu dengan antusias, karena sudah cukup lama tidak berjumpa mereka.
“Noona, kami belum menyapamu malam ini. Kau pasti datang terlambat ya?” Minho menunjukkan cengiran jahilnya tepat saat aku menghampiri mereka.
“Aku butuh waktu untuk berdandan sendiri, tidak seperti kalian yang punya makeup artist sendiri...” Aku mengangkat bahu pura-pura lelah.

“Omoo~ noona, kau tampak fantastis malam ini!” seru Key. “Noona noemu yeppo~” senandungnya menyanyikan potongan lagu Replay dengan diikuti member lainnya. Ia menarik tanganku ke atas dan memaksaku berputar seperti sedang berdansa.
“Eyy~ sudah, sudah, wanita mana yang bisa tahan dinyanyikan secara live oleh kalian?” aku terkikik sambil berusaha menyudahi senandung merdu keempat member Shinee ini. “Taemin, Jonghyun, Minho, dan kau, Key si nakal! bagaimana kabar kalian?”

Key langsung mendahului yang lain untuk menjawabku. “Noona, kami merindukanmu! Bagaimana mungkin kau sudah melupakan kami sekarang huh?” ia menyenggol bahuku dengan bahunya sambil memasang tampang cemberut.
“Eyy~ dasar kau bandel. Mana mungkin aku melupakan kalian?”
“Tapi kau tidak pernah mengunjungi kami lagi di kantor SM!” tuduhnya. “Kau terlalu sibuk dengan Donghae Hyung.”
“Tentu saja dia sibuk dengan Donghae Hyung, kau pabo, dia kan pacarnya.” sahut Jonghyun, membuatku tertawa.
“Dia hanya manja dan mencari perhatianmu noona. Dia cemburu pada Donghae Hyung! Bodohnya!” sambung Taemin, gembira bisa ikut menggoda Hyungnya.

Aku mengangguk sambil mengacak rambut Key, member Shinee yang paling manja padaku. “Kau bodoh, mereka benar, apa kau tahu?” Key semakin cemberut. “kau bodoh karena kau tidak perlu cemburu, aku toh tidak menelantarkan kalian. Aku hanya sedang dibuat sedikit repot akhir-akhir ini. Lagipula Suju sudah jarang latihan di kantor lagi karena promo album sudah berakhir.”
“Tapi noona, aku sudah tidak ada teman berbelanja lagi! Ayo kita berbelanja tas, sepatu, kacamata, dan jaket lagi!” bujuk Key.

“Iya, iya, aku akan menemanimu berbelanja. Aku juga sudah lama tidak belanja. Nanti kita pikirkan waktunya ya—aaak!!!” tepat saat itu, aku dikagetkan dengan sebuah lengan yang dengan kuat merengkuh pinggangku, mengangkatku beberapa sentimeter dari lantai dan membawaku menjauh sebelum kemudian mendarat satu meter dari tempatku berdiri sebelumnya.

***

Hwang Bin Young’s

Setelah tamu-tamu yang aku kenal sudah datang seperti SNSD, Shinee, f(x), TVXQ, BoA, semua member Super Junior termasuk Kibum Oppa, Rin unnie dan Min unnie. Aku pergi meninggalkan Heechul dan menemani Min unnie mencari keberadaan Rin unnie. Kami menemukannya sedang berbincang dengan member Suju, BoA, dan TVXQ. Ketika sedang asik berbincang, Min unnie keluar dari lingkaran dan bergabung dengan member Shinee. Di saat itu pula, aku pergi meninggalkan mereka lalu menghampiri saudara perempuan dari keluarga member Suju. Ada Inyoung unnie (kakak Teuki Oppa), Heejin (kakak My Chul), Sora (kakak Hyukie Oppa), dan Jiwon (adik Siwon Oppa).

"Unnie...unnie...unnie...hayo lagi pada ngomongin apa?" Tanyaku menyelidik.
"Yang pasti bukan ngomongin kamu." Jawab Inyoung unnie ketus.

Spontan aku langsung berlindung di balik punggung Heejin unnie, karena terkejut mendengar nada bicara Inyoung unnie yang menakutkan.
"Kkkkk...dia hanya bercanda, kamu nggak perlu takut kaya gitu." Heejin unnie merangkul pinggangku dan menggiringku berdiri disampingnya.
"Lucunya anak ini, aku pikir dengan memiliki pacar seperti Heechul, kamu sudah terbiasa menghadapi orang-orang yang galak. Aku hanya bercanda, mana mungkin aku bisa marah sama anak kecil kaya kamu." Inyoung unnie tersenyum lalu memelukku.
"Heechul tidak pernah galak sama aku, unnie. Dia cuma terlalu posesif dan cerewet." Pernyataanku membuat semua orang tertawa.

"Karena kamu sedang bersama kami, mari kita bergosip!" Sora unnie dengan semangatnya menghampiriku.
"Gosip? Aaahhh...aku suka bergosip. Jadi, ada gosip apa Sora unnie?"
"Eeyy...justru aku yang mau tanya sama kamu. Ada gosip apa di dorm?" Sora unnie menunggu penuh harap.
"Aduh...apa ya, Sora unnie??? Makanya main-main ke dorm dong. Tiap hari selalu ada bahan yang seru buat dijadikan gosip." Aku terkikik kalau mengingat tingkah ajaib member Suju atau Rin unnie dan Min unnie.

“Kalau begitu, ceritakan kepada kami tentang KyuRin. Kata Min, mereka belum resmi berpacaran? Kami pikir mereka sudah pacaran.
“KyuRin ya???” Aku memutar bola mataku dan berpikir. “Aku akan menceritakan tentang mereka dari sudut pandangku ya, unnie.” Para wanita langsung merapat untuk mendengar gossip couple ini. “Menurut Min unnie, KyuRin couple adalah pasangan Angel and Demon. Tidak perlu aku jelaskan kan, kenapa mereka mendapat julukan itu dari Min unnie? Kkkkkk.. Sedangkan aku memiliki istilah sendiri untuk mereka. Menurutku, KyuRin adalah pasangan Romeo and Julliet. Kyyyaaa…romantis ya julukan aku untuk mereka.” Aku kegirangan sendiri saat memberitahukan tentang julukanku untuk pasangan KyuRin.

“Bisa dilanjutkan ceritanya, Bin-ah?” Inyoung unnie terlihat tidak sabaran.
“Hmm…maaf Inyoung unnie. Aku akan menjelaskan kenapa aku memberikan mereka gelar Romeo and Julliet couple. Di film Romeo and Julliet, mereka tidak bisa bersatu karena orangtuanya bermusuhan, padahal mereka saling mencintai. Begitupula KyuRin couple, yang aku tahu selama memantau perkembangan kedekatan mereka, tidak bisa dibohongi kalau ada perasaan sayang atau bahkan cinta yang terpancar diantara mereka. Tetapi mereka tidak dapat bersatu selayaknya pasangan pada umumnya.”

“Mwo? Waeyo? Orang tua mereka bermusuhan?” Heejin unnie bersimpati.
“Oooohhh…bukan Heejin unnie. Sekarang aku tanya, bagaimana caranya Angel dan Demon bisa bersatu? Tentu saja Rin unnie sebagai Angel tidak akan mendapatkan izin dari surga untuk memiliki pacar Demon. Sedangkan Kyu Oppa mungkin bisa melakukan pemberontakan dan mengacuhkan amarah penjaga neraka. Tetapi, sepertinya Kyu Oppa belum berani untuk menculik Rin unnie dari surga. Ah tidak, Kyu Oppa pasti sedang mempertimbangkan matang-matang bagaimana caranya bisa meresmikan hubungan mereka tanpa mengganggu kedamaian surga dan tidak membuat neraka semakin panas karena ulahnya.”

“Aaaaiiissshhh…itu sama saja kamu juga menyebut KyuRin adalah pasangan Angel and Demon.” Sora unnie mencubit lenganku.
“Tidak unnie, mereka adalah Romeo and Julliet couple. Saling mencintai tetapi belum bisa bersatu. Rasa penasaran unnie udah terjawab kan, kenapa sampai saat ini mereka belum resmi berpacaran?

“Khayalanmu terlalu tinggi, Bin-ah. Kkkkk.” Heejin unnie merangkulku dan membelai lembut bahuku.
"Omo...Omo...Omo... Donghae Oppa!!!" Tiba-tiba Jiwon bersuara, sambil menunjuk ke arah Hae Oppa. Semua mata pun langsung tertuju ke Hae Oppa.

Para wanita ini terpukau melihat aksi pasangan MinHae. Sedangkan aku malah ingin tertawa terpingkal-pingkal saat melihat mereka berdua. Bukan MinHae couple namanya kalau tidak membuat kehebohan. Seperti biasa mereka tidak ragu-ragu untuk menunjukkan kemesraan di depan umum. Namun adegan barusan terlihat lucu. Baiklah, aku akan ceritakan apa yang dilakukan MinHae couple. Entah apa yang terjadi di sana, tiba-tiba Hae Oppa melingkarkan tangannya ke pinggang Min unnie kemudian mengangkat tubuh Min unnie hanya menggunakan satu tangan. Saat melihat itu, yang terlintas di benakku adalah film kartun Popeye. Sepertinya Hae Oppa sedang meniru adegan Popeye yang ingin menjauhkan Olive dari Brutus. Kkkkkk...

“Mwo? Apa yang mereka lakukan?” Inyoung unnie terkejut.
“Mereka pasangan yang serasi. Semoga Tuhan memberkati hubungan Min unnie dan Hae Oppa.” Ah, ternyata Jiwon juga religius seperti Siwon Oppa.
“Wuuuuaaaa…mereka romantis ya.” Sora unnie memandang MinHae couple sambil meremas pundakku.
Aku menyerah, tidak sanggup lagi menahan tawa. Sontak, tawaku membuat para wanita ini memandangku dengan penuh tanda tanya.
“Mwo? Kenapa kamu tertawa, Bin-ah? Jangan bilang kalau ini bukan pertama kalinya mereka begitu?” Pertanyaan Heejin sepertinya mewakili rasa penasaran para wanita ini.
“Kkkkkkkkk…bagaimana ya cara aku menjelaskannya, unnie?” Aku mencoba berhenti tertawa, lalu mengatur napas sebelum membuka aib MinHae couple.

“Jadi begini, yang harus diketahui, kalau perlu digaris bawahi, MinHae couple ini memang hobi memperlihatkan kemesraan mereka di depan umum. Menurutku, itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan episode-episode sebelumnya. Oooohhhh…aku juga memberi mereka gelar yang sudah mendapat pengakuan dan persetujuan dari member Suju.” Aku sengaja menggantungkan pernyataanku, sejenak melihat ekspresi mereka yang makin penasaran dengan kelanjutan ceritaku. “Aku menjuluki MinHae couple sebagai ‘pasangan porno’. Gelar ini berlaku untuk selama-lama-lama-lama-lama-lama-lama-lamanya.”

“Demi Tuhan, memangnya apa saja yang sudah mereka lakukan selama ini?” Wajah Jiwon berubah pucat. Pasti ia berpikir tentang dosa-dosa yang telah diperbuat MinHae couple.
“Kalau aku bilang, adegan tadi itu seperti di film Popeye. Kan Popeye hobi tuh mengangkat Olive untuk menyelamatkannya dari gangguan Brutus. Kkkkkkkk. Biasanya nih, mereka itu suka meniru adegan film-film dewasa dan tidak malu untuk melakukannya di depan umum.” Kali ini aku agak berlebihan, sepertinya virus Heechul sudah menular ke dalam diriku. Kenapa aku jadi melebih-lebihkan cerita?

Saat aku ingin melakukan klarifikasi, aku melihat Donghwa Oppa sedang sendirian. Sepertinya ia sedang melamun, tatapan matanya lurus ke depan. Apa yang sedang ia pandangi? Aku akan menemuinya dan mencari tahu apa yang sedang ia lakukan. Karena penasaran dengan Hwa Oppa, aku jadi melupakan niat baikku untuk mengklarifikasi tentang MinHae couple.

“Maaf unnie, aku harus menemui Hwa Oppa. Jangan merindukan aku ya…” Aku pergi meninggalkan para wanita dengan imajinasi liar dibenak mereka tentang MinHae couple.

***

Park Min Young’s

Aku mendongak ke samping, ke arah pelaku yang mengangkatku di tengah-tengah kerumunan orang, dan langsung menemukan wajah Donghae yang cemburu sedang menyipit ke arahku.
“Kau meninggalkanku terlalu lama, Park Min Young-ssi.” Bisiknya di telingaku, yang langsung membuat tubuhku menggelinjang. Ya ampun, ini bukan waktu yang tepat untuk menggelinjang! Apalagi di tengah-tengah tatapan geli dari para member Shinee dan beberapa orang disekitar kami yang cukup terkejut karena aksi Donghae barusan...

Tapi Ya Tuhan! Apa yang Donghae lakukan tadi—mengangkatku dengan sebelah tangannya di tengah-tengah pesta—mengirimkan sejuta getar kerinduan pada tubuhku. Otakku langsung dipenuhi dengan nostalgia indah satu tahun yang lalu, pada masa-masa aku mulai jatuh cinta pada Donghae karena perhatian dan ketulusannya.

 “Baby... ini bukan saat yang tepat untuk melamun...” Aku mendengar bisikan Donghae dan seketika menarik kembali semua pikiranku yang sedang bernostalgia. Aku tersenyum membalas ucapannya.
“Kau membuatku bernostalgia, Donghae-ssi.”
“Hmm? Apakah kau sedang membicarakan...”
“Pesta pernikahan sepupuku, lebih dari setahun yang lalu. Saat kau menggendongku kesana kemari.”

“Ah ya... dan saat kau menolak memanggilku Oppa. Kalau dipikir-pikir, sejak awal kau sudah tidak mau memanggilku Oppa, padahal kau memanggil Siwon dan Hyukjae saja Oppa.” Ia cemberut dengan sangat menggemaskan.
“Memangnya kau sangat ingin kupanggil Oppa hmm?”
“Anie...” Donghae menundukkan kepalanya.

Aku menyentuh dagunya dan mengangkatnya sampai ia mendongak menatapku. “Oppa..” bisikku. Dan efek dari satu kata itu langsung nampak di wajah ikan kecilku ini, wajahnya berubah merah padam.
“Hey kalian! Ingatlah kalau kalian bukan sedang di rumah. Donghae, kendalikan wajahmu.” Teukie mengingatkan kami yang langsung disusul oleh cekikikan dari para member yang berdiri tidak jauh dari kami.

***

Hwang Bin Young’s

Namanya juga masih anak-anak, jadi wajar kan kalau sekarang aku berlari-lari kecil untuk menghampiri Hwa Oppa. “Oppaaaaaa…..!!!!!” Aku menubruknya dengan pelukan.

“Hey, adik kecil. Bukannya tadi kita sudah bertemu dan saling menyapa? Kenapa kamu berlari-lari lalu memelukku seakan-akan kita sudah lama tidak bertemu?” Hwa Oppa bingung dengan tingkahku, namun tidak melepaskanku dari pelukannya.
“Ya, kita memang sudah bertemu dan saling menyapa, tapi belum berpelukan.” Aku memeluknya semakin erat.
“Kenapa kau tidak memelukku tadi? Hmm…kamu takut Heechul cemburu ya? Itukah alasanmu tidak memeluk Hae lagi?”

“Aniyaaa…Oppa.” Aku melepaskan pelukanku. “Heechul tidak berhak cemburu dan tidak punya alasan untuk melarangku memelukmu. Kau adalah Oppa-ku, dia harus mengerti itu. Tadi Oppa lihat sendiri kan, aku sibuk menyapa tamu undangan yang datang dan tidak sempat memelukmu. Karena kalau sudah memelukmu, aku akan sulit melepaskannya.” Aku mengedipkan sebelah mataku. “Nah, alasanku tidak memeluk Hae Oppa lagi juga bukan karena Heechul, melainkan Min unnie. Dia tidak pernah melarangku, tetapi aku yang memiliki ketakutan berlebihan. Min unnie sangat posesif, dia tidak suka kalau ada perempuan lain yang dekat-dekat dengan Hae Oppa. Jadi sebisa mungkin aku menghindari kontak fisik yang berlebihan. Kau ingin adik kesayanganmu ini berumur panjang kan?”

“Kkkkkkkkkkk…apa Min sekejam itu?”
“Tidak…tidak…tidak…aku hanya melebih-lebihkan, Oppa. Kkkkkkkkk.”
“Uhuk…uhuk..uhuk…kau tunggu di sini, aku akan ambil minum dulu.” Hwa Oppa menertawakan Min unnie sampai terbatuk-batuk.

Sebelumnya, aku berdiri menghadap Hwa Oppa dan menghalangi pandangannya kedepan. Saat ini aku berbalik arah, berdiri di posisi Hwa Oppa sebelumnya dan mencari tahu, apa yang daritadi dilihatnya sampai-sampai memilih untuk menyendiri dan tidak bergabung dengan yang lain. Dari awal aku menyadari Hwa Oppa sedang sendirian, aku memperhatikan dirinya tidak berkedip memandangi sesuatu atau seseorang dari tempatnya berdiri. Sekarang waktunya aku mencari tahu mumpung ia sedang pergi mengambil minuman.

Demi Dewa Neptunus, ini tidak mungkin!!
Aku pasti salah berdiri, sepertinya aku salah arah, atau aku salah lihat. Tidak, aku berdiri ditempat yang benar, dengan arah yang tepat, dan penglihatanku tidak salah. Orang yang aku bisa lihat dengan jelas dari tempat Hwa Oppa berdiri sebelumnya adalah…

Rin unnie.

OMG, benarkah Rin unnie yang daritadi dipandangi Hwa Oppa? Kalau bukan Rin unnie, tidak ada kandidat lain. Di dalam lingkaran Rin unnie saat ini member Suju dan TVXQ, semuanya pria. Tidak mungkin kan, kalau Hwa Oppa memandangi pria dengan tatapan mendamba. Aku melihatnya sendiri tatapan Hwa Oppa menunjukkan pria yang sedang mendambakan wanita yang dicintainya. Jadi, Hwa Oppa menyukai Rin unnie? Sejak kapan? Kenapa aku tidak tahu?

“Baby, kamu ngapain di sini sendirian? Soo Man sungjangnim sudah datang. Ayo temui beliau dan kita makan malam.” Heechul menarik tanganku dan dengan pasrah aku mengikutinya. Sebenarnya bukan pasrah, aku tidak tahu harus melakukan apa. Aku masih shock.

~To be continued~

Preview Chapter 13

Park Min Young's
Lewat tengah malam, suasana pesta makin meriah dengan games yang diajukan oleh sesama artis maupun kerabat, yang puncaknya adalah kompetisi dance amatir dengan juri sang tuan pesta sendiri, Kim Heechul. Kompetisi ini diikuti oleh Yesung, Kyuhyun, Inyoung, Sulli, Jong Jin, Ryeowook, Kangin, Heejin, Bin, dan—ugh, ini tidak terjadi, ini tidak mungkin terjadi—aku. 

Ahn Rin Young's
“Cho Kyuhyun! Apa kau berani mengambil tantangan ini?”. Kyuhyun terlihat kaget karena ternyata trik menghindarnya gagal. Namun tanpa disangka, ia tiba-tiba bangkit dari kursinya. Seperti mendapatkan kekuatan yang tidak bisa kujelaskan. Sekarang, entah bagaimana ia tampak percaya diri.
"Baik! Tapi kalau aku sampai menang, posisi leader dance harus kau berikan padaku..” Tantang Kyuhyun. Eunhyuk seketika menyemburkan tawa. Rasanya aku melihat Ia menggumam “Yang benar saja..”

Hwang Bin Young's
Sumpah…sumpah…sumpah…kompetisi dance amatir ini benar-benar mengocok perut. Suju K.R.Y sudah berhasil menunjukkan performance terbaik mereka. Ooohhh…bukan terbaik tapi tercacat lebih tepatnya. Aku tidak sanggup mendeskripsikan dance mereka. Aku hanya bisa memberi tahu bahwadance mereka dapat menyebabkan serangan jantung, gangguan pernapasan, mulut keram, dan perut kejang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar