Sabtu, 13 April 2013

Sexy Free and Single [Chapter 28b]

Ahn Rin Young’s
Kamis Malam – Kamar Villa, Firostefani-Santorini

“Wae,Rin-ah?” ia menghentikan kegiatannya yang sesaat lalu sedang memainkan rambutku dengan jari-jarinya. Ia pasti bingung melihatku tertawa sendiri.

“Tidak tahu, aku hanya merasa,semua ini lucu sekali..”
“Lucu? Ulah Min seharian ini benar-benar menyebalkan,kau tahu?”

“Kyu, Min hanya bercanda dan kau tahu itu. Kurasa niatnya baik..”
“Niat baik saja tidak cukup kalau ternyata hasilnya seperti itu.. ia mempermalukan kita di restauran tadi dan sekarang mengerjaimu seperti ini” ia memberengut.

“Sudahlah, jangan marah-marah terus. Nanti tandukmu keluar” Aku menahan tawa.
“Eyyy~” ia menarik pucuk hidungku lagi—sepertinya ini hobi barunya— sambil tertawa. “Yasudah, sebaiknya kita—”

“—MIIIIIIIN-AAAAH...!”Ucapan Kyuhyun terpotong oleh suara teriakan yang terdengar dari balkon kamar sebelah. Oh, sudah jelas itu suara Donghae. Lalu,
“WAEEEEEEE??” Yang itu suara Min. Kyuhyun menoleh ke arah balkon kamar kami sambil mengernyit.

“Apa lagi sekarang?”Katanya,mengembuskan napas dengan setengah geli dan setengah kesal. “Pasangan gila..”

Kemudian, dengan volume yang lebih keras dari sebelumnya, Donghae berteriak lagi, “SARANGHAMNIDAAAA!” Yang langsung dibalas oleh Min dengan “NADO SARANGHAEEE”.

“Benar-benar gila” Kata Kyuhyun lagi. “Aku ke balkon dulu, kalau tidak mereka akan berteriak  sepanjang malam dan mengganggu tidur kita..”ia langsung bangkit dan bermaksud keluar menuju balkon. Tapi aku menahan dan memberi isyarat padanya untuk melupakan niatnya tadi dengan gelengan dan tatapan yang memperingatkan. Ia masih berusaha meminta persetujuanku, ketika terdengar lagi teriakan,

“JEBAAAL, MARRY ME, MIIIIIIN!!”

Kyuhyun menautkan kedua alisnya, sedangkan aku terkesiap dibuatnya.
“Oh! Dengar Kyu, mereka manis sekali ya?”
“Gila. Mereka itu gila. Rin-ah, Aku harus benar-benar keluar sekarang..” Tapi lagi-lagi, sebelum Kyuhyun sempat melangkah, kami mendengar sebuah teriakan, yang terdengar lebih menggelegar.

“Yaaaa!!! Pasangan gila! Untuk apa kalian berteriak-teriak di tengah malam seperti ini,huh? Tidur sana!!!”
Aku dan Kyuhyun langsung mengenali pemilik suara itu. Heechul, sang evil senior. Pantas saja teriakannya tadi terdengar seperti suara kiriman dari neraka^^. Kami berdua langsung bertukar pandang dan sesaat kemudian, menyemburkan tawa.

“Ternyata seniormu sudah berbaik hati mewakilimu.. Jadi sini, berbaringlah lagi dan segera tidur. Besok akan jadi hari yang panjang, kan?” Giliranku yang menepuk-nepuk bantal di sebelahku. Kyuhyun menurut, berbaring di bantalnya dan menarik selimut hingga menutupi pundak kami yang berhadapan.

Aku sudah menutup mata beberapa lama, ketika merasakan sesuatu yang aneh. Aku membuka mata dan— benar saja, ia sedang memandangiku tanpa berkedip.
Waeyo?”Aku jadi salah tingkah diberi tatapan seperti itu.
“Kau terlihat cantik dengan kalung itu, bahkan saat tidur..” Astaga, tatapannya membuatku lumer.

“Jangan menggombal.” Aku mencibir canggung sambil memainkan liontin bintang yang tergantung di leherku, ditambah sedikit rasa bersyukur karena ia hanya membahas kalungku, bukan ‘yang lain’.
“Memang benar. Kau tampak bersinar.. seperti.. malaikat. Angel.” Nah, jelas sudah,  ia menggodaku. Lihat saja senyumannya itu, nakal sekali!

“Tsk! Kau ini! Sengaja ingin membuatku salah tingkah ya? Dasar jahill!” Aku mencubit gemas kedua pipichubby-nya sambil menggoyang-goyangkannya. Dan karena ia tidak juga menghentikan tatapan jahilnya itu, aku menarik selimut hingga menutupi kepalanya. Ia merengek lalu melepaskan selimut itu, membuatku tertawa karena ekspresinya yang seperti anak-anak. Akhirnya, waktu tidur kami tertunda karena sibuk tertawa.

“Kyu, gomawo..” Aku menghentikan tawaku dan tersenyum simpul memandanginya.
“Eo? Untuk apa?” Ekpresinya berubah serius.
“Entahlah..untuk semuanya. Untuk Oia, sunsetnya, lagu-lagunya… kalungnya..”
“Aku senang kalau kau menyukainya..” ia mengelus kepalaku.

“Terutama..terima kasih untuk perhatianmu..” Aku mengembuskan napas pelan, merasa ribuan kata terima kasih pun tidak akan pernah cukup menggambarkan perasaanku saat ini. “Jeongmal gomawo..
Dihadapanku, Kyuhyun tersenyum penuh arti. “Hmm, Rin?”

“Hmm?”
“Kenapa…harus dilapis dengan kemejaku,sih?”

“KYUUUUU~!!!”Namja tetaplah namja. Hhhh~


***

Hwang Bin Young’s
Kamis Tengah Malam – Kamar Villa

Sepertinya aku sempat terlelap beberapa saat. Namun kemudian terbangun karena mendengar lagu Tell Me – Wonder Girls yang cukup keras di telingaku. Ketika aku berbalik arah, aku tidak menemukan Heechul disampingku—yang aku temukan adalah iphone Heechul yang berada tepat diatas bantal dan di samping telingaku. 

Dengan penuh perjuangan aku bangun untuk mencari keberadaan pacarku. Aaaahhh…ternyata Heechul masih ada di kamar. Seperti yang kalian duga, ia sedang mempraktekan tarian Wonder Girls di laguTell Me. Yup, itu salah satu lagu favorit Heechul dan aku yakin kalau orang-orang juga tahu bahwa kekasihku itu adalah fanboy-nya Sohee.

“Baaabbbyyyy…” Rengekku dengan manja.

Heechul langsung menghentikan tariannya dan menghampiriku yang masih duduk di kasur. “Ooohhh…mian baby, kamu jadi terbangun. Padahal aku sudah mengecilkan volume lagunya, agar tidak mengganggu orang lain.”

“Suaranya memang tidak terlalu kencang,tapi kalau kamu letakkan di sebelah telingaku itu sangat menggangguku. Kamu sedang apa, beb? Kenapa tidak tidur? Kamu tidak merasa lelah setelah perjalanan panjang yang kita tempuh tadi pagi?”

“Aku belum mengantuk, jadi aku mencari kesibukan. Ya, dengan berjoget-joget sendiri. Lumayan, hitung-hitung olahraga.”
“Eeeeyyy…cuma pria seperti kamu yang berolahraga dengan menirukan tarian girlgroup di malam hari. Ayo cepat tidur, besok kita harus bangun pagi dan menikmati liburan kita!!!”

“Baiklah, aku mau tidur tapi dengan satu syarat…”
“Hmm…apa syaratnya baby?” Aku sudah menguap tiga kali sambil menunggu jawabannya.
“Kita battle dance.Pemenangnya akan mendapatkan apapun yang dia inginkan dari pasangannya dan tidak ada tanggal kadarluasanya. Jadi bisa digunakan kapanpun. Tetapi hanya berlaku untuk satu permintaan. Bagaimana?” Tantang Heechul.

“Apapun dan kapanpun???” Tiba-tiba aku memiliki semangat untuk menerima tantangannya. Memang, saat ini belum terpikir apa yang akan aku minta dari Heechul kalau aku menang. Tetapi, aku yakin suatu hari nanti akan berguna. Aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini. “Choayo!!!”
“Oke, aku sudah menyiapkan lagu-lagunya dihandphoneku. Peraturannya kita harus menari sesuai tarian asli dari sang idol.Tidak boleh ada satu gerakan pun yang salah. Deal??”

“Deal!!!” Aku menjabat tangan Heechul.

Heechul yang mulai pertama, ia menari dengan antusias saat handphonenya memutar lagu Nobody – Wonder Girls. Hmm…lagi-lagi Wonder Girls, aku curiga sepanjang kami battle dance akan disponsori oleh lagu-lagu Wonder Girls. Kalau benar begitu, Heechul sudah pasti yang menjadi pemenangnya. Dia pasti hafal semua tarian Wonder girls. Kalaupun ia melakukan kesalahan, aku juga belum tentu tahu dimana letak kesalahannya. Semoga saja giliranku bukan lagunya Wonder Girls.

Ronde pertama sukses, Heechul dengan Nobody – Wonder Girls dan aku menirukan tarian Ma Boy - Sistar. Sekarang ronde kedua, aku shock setengah mati saat mendengar lagu yang diputar milik Park Jiyoon – Adult Ceremony. Kalau kalian tahu seperti apa tariannya, aku yakin kalian mengerti apa yang aku rasakan dan pikirkan. Dance di lagu Adult Ceremony ini terlalu absurd untuk dilakukan oleh seorang pria. Menurutku, itu termasuk dalam kategori sexy dance. 

Tapi, yaahh…namanya juga Heechul, ia akan menunjukkan totalitasnya untuk melakukan semua gerakan seksi itu. Dari mulai membungkuk sembilan puluh derajat, dilanjutkan dengan gerakan turun perlahan sambil mengusap bagian samping paha sampai betisnya dengan gemulai sampai posisi berjongkok, kemudian kembali berdiri dengan gerakan meliuk-liukan tubuhnya dengan seksi. Sial…kenapa Heechul bisa tampak lebih seksi daripada perempuan manapun dengan melakukan tarian Adult Ceremony?

Aku tidak boleh kalah, akan aku tunjukkan kemampuanku, demi memenangkan battle ini. Kali ini lagu Love song – Rain yang menjadi musik latarku. Kesempatan bagus, saatnya pembalasan! Jenis musik ini ballad, tetapi memiliki dance yang menyuguhkan keseksian Rain. Lihat pembalasanku, My Chul…

Diawal lagu, Rain berjalan menuju ke tengah panggung sambil bernyanyi dengan penuh penghayatan. Aku pun melakukan hal yang serupa, berjalan menghampiri Heechul sambil menghayati alunan musik. Seharusnya pada dance ini menggunakan properti standing mic, namun aku menjadikan Heechul sebagai penggantinya. Aku merapatkan wajahku yang hanya berjarak beberpa inchi dari wajah Heechul dan menganggap seakan-akan dia benar-benar standing mic. Aku bisa mendengar dan merasakan napas Heechul yang memburu.

Tanpa diduga, aku benar-benar hanyut dalam musik dan tarian ini. Aku sampai tidak menyadari Heechul hanya terpaku di tempatnya berdiri dan memandangiku dengan tatapan predator yang siap menangkap mangsanya. Namun, aku tidak akan terganggu, itu pasti hanya strategi Heechul untuk mengganggu konsentrasiku dan melupakan koreografinya. Inilah bagian paling ekstreme dan membuat semua fangirls Rain menjerit. Karena ada bagian Rain harus membuka rompinya dan melepaskan dari tubuhnya.

Dengan tekad untuk memenangkan pertempuran ini, tidak perlu berpikir panjang lagi, aku menarik ikatan kimono-ku, membukanya, dan melemparkannya ke atas tempat tidur. Kemudian aku pun melakukan gerakan meliuk-liukan tubuh di hadapan Heechul. Masih ingatkan, kalau Heechul aku jadikan sebagai properti? Dance pun diakhiri dengan pose berlutut, dengan Heechul berada dibelakangku.

Ketika berbalik, aku melihat Heechul mendadak lemas, ia terhuyung-huyung mencapai tempat tidur. Dengan sigap aku memapahnya dan membantunya duduk di tepi kasur. Aku membungkuk dihadapannya untuk memeriksa panas tubuhnya. Aneh, panas tubuhnya normal, lalu kenapa mukanya merah seperti kepiting rebus? Kemudian aku berlutut, kali ini bukan untuk sekedar pose, aku ingin mencari tahu apa yang terjadi dengan kakinya sampai-sampai ia lemas tidak berdaya secara tiba-tiba.

“Baby,apa yang terjadi? Apa kakimu sakit? Omo…jangan-jangan kamu mengalami cidera saat battle tadi ya? Jadi daritadi saat aku lagi menunjukkan bakatku di ronde kedua, kamu diam saja dan tidak bergerak karena menahan sakit ya? Kenapa tidak bilang? Tahu begitu kan tidak akan aku jadikan standing mic.” Aku terus meraba-raba kakinya untuk mengetahui pusat kesakitannya. “Kamu sih terlalu bersemangat menarikan Adult Ceremony. Walaupun harus aku akui, kamu lebih seksi dibanding Park Jiyoon dan girlgroup lainnya yang juga pernah membawakan lagu itu.” Aku terkekeh mengingat gerakan-gerakan Heechul tadi.

“Kamu juga sangat seksi saat ini.” Heechul menunjukkan senyum nakalnya padaku.“Sungguh, aku tidak mengira kalau dengan memakai lingerie bisa membuatmu terlihat seksi dan menggoda. Aku pikir baju setipis itu tidak bisa melunturkan image kekanak-kanakanmu. Justru hanya dengan baju yang tipis dan super mini itu, kamu dapat memancarkan aura yang belum pernah aku lihat sebelumnya.”

Aku terdiam sesaat, tidak mengerti apa yang sedang Heechul bicarakan. Sepertinya, cidera dikaki Heechul membuat cara kerja otaknya menurun sehingga ia membicarakan hal-hal yang aneh. Mata Heechul tidak sedetikpun berkedip dan berpaling dariku, matanya terus menjelajahi setiap jengkal tubuhku. Aku tersentak dan melangkah mundur saat menyadari keadaanku yang hanya memakai lingerie dari MinHae couple.

Sial…sial…sial…ini pasti jebakan!

Heechul sengaja membiarkanku tertidur sesaat dan membangunkanku setelahnya, agar aku lupa kalau sedang memakai lingerie yang dibalut kimono. Rrrrrrr…urutan lagu yang diputar di handphonenya pasti juga sudah diatur. DAEBAK!!! Rencanamu berjalan dengan lancar, KIM HEECHUL..!!! Ia memanfaatkan aku yang pelupa untuk kesenangannya.

“Baby, tidakkah kamu tahu? Semakin kamu melangkah ke belakang, kamu justru memberikanku pemandangan yang eksotis.” Hawa panas yang dipancarkan oleh mata Heechul itu membakar sekujur tubuhku.
Aku terdiam, tidak berani mundur ataupun maju. “Baby jahat…curang…!!!! Sebel…sebel…sebel…!!!” Aku menghentakan keduakaki sambil terus merengek seperti balita yang sedang lari di tempat.

Heechul menghampiriku, “Kamu terlihat sangat seksi dengan menggunakan lingerie itu. Bohong kalau aku tidak menikmati pemandangan yang menakjubkan tadi.” Suaranya rendah dan penuh hasrat. “Tapi,aku tidak suka melihat pacarku menjelma menjadi orang yang tidak aku kenal. Bin yang aku kenal adalah yeoja yang selalu berpenampilan feminim dan memiliki image anak-anak. Itu jauh lebih baik, dengan begitu aku tidak harus membunuh orang-orang yang mengagumi dirimu karena berpenampilan seksi.” Gelombang amarah terpancar dari raut wajah Heechul. 

Demi Dewa Neptunus, itu memang hanya pengandaian, tapi sudah membuat iblis di dalam tubuh Heechul meronta-ronta ingin keluar dan menghancurkan segalanya. “Mian baby, aku berjanji tidak akan memaksamu memakai sesuatu yang tidak kamu sukai.” Heechul menutupi tubuhku dengan kimono yang tadi aku lempar dengan penuh semangat. Ia membantuku untuk memakai kimono dan mengikatkan talinya kembali seperti semula. Begitulah My Chul, ia tidak memperlakukan aku seperti bayi, tetapi melakukan berbagai hal untuk menjagaku.

“Gomawo baby, aku selalu menyukai sisi dirimu yang menghargai perempuan. Walaupun beberapa saat yang lalu aku sempat berpikir sisi itu sudah hilang dari dirimu.” Aku meninju pelan bahu kirinya.

Heechul menarik dan memeluk tubuhku dengan erat. Aku memejamkan mata dan menghirup aroma tubuh Heechul yang hangat.kehangatan tubuhnya lah yang selalu membuatku merasa nyaman. “Aku mungkin bukan pria yang romantis dan dapat bersikap manis, tetapi aku akan melakukan berbagai cara untuk menjagamu dari segala macam bahaya." Heechul membelai lembut rambutku.

"Aku tidak akan mempertaruhkan nyawaku untuk melindungimu, karena aku tidak ingin mati untukmu. Tetapi, aku ingin hidup untukmu. Aku ingin menghabiskan seluruh hidupku untuk mencintaimu dan selalu berada di sisimu.” Heechul menundukkan kepala sampai bibirnya begitu dekat dengan bibirku, seolah sedang meminta izin dariku.

“Saranghaeyo, My Chul.” Aku mengucapkannya tanpa bersuara, hanya bibirku yang bergerak merangkai kata tersebut. Aku menghilangkan jarak diantara bibir kami, kemudian memagut bibirnya dengan penuh kelembutan, manis, dan mendamba.

~To Be Continued~

Preview Chapter 29

Park Min Young’s
Tanganku terdorong untuk menyentuhnya, mengelus lembut pipinya dan rahangnya, lalu mengusap bibirnya sekilas dengan penuh damba. Aku melanjutkan menarikan jari-jariku menyusuri leher dan pundaknya yang polos. Mengklaimnya dalam hati sebagai milikku seiring dengan pergerakkan tanganku. Menikah denganmu? Ya, aku mau sekali, Ikan Kecilku. pikirku dalam hati.
Ahn Rin Young’s
Melihat Kyuhyun tidur pulas seperti ini memang sering membuatku tidak tega membangunkannya. Akhirnya aku malah asik memandanginya dan ikut berbaring menyamping di sebelahnya. Aku sedang mengusap pipinya ketika akhirnya ia mengerjap dan perlahan membuka matanya. Masih dengan mengantuk, ia langsung tersenyum menatapku seraya menggumamkan ‘Selamat pagi’ tanpa suara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar